Minggu, 13 Maret 2011

CLOUD COMPUTING




Merupakan konsep komputasi terdistribusi dimana tugas komputasi bisa diserahkan ke sekumpulan komputer yang terhubung ke jaringan. Semacam aplikasi yang dikembangkan khusus akan mengatur semua nodeyang terhubung tersebut, antrian tugas akan diprioritaskan untuk diberikan ke komputer yang lebih santai. Konsep cloud computing sebenarnya mengindikasikan adanya pergeseran paradigma dari dari internet yang awalnya terbatas hanya sebagai media komunikasi dan sarana memperoleh informasi menjadi lebih multifungsi, yaitu media komputasi. Oleh karena itu, dalam pandangan teknologi komunikasi, terdapat dua poin utama yang menjadi highlights yaitu, (1) komputasi sebagai layanan (as-a-service) dan (2) komputasi berbasis internet.

 Karakteristik Cloud Computing
(1) elasticity and scalability, artinya cloud computing memungkinkan user memperluas dan mengurangi penggunaan resource sesuai layanan yang dibutuhkan.
(2) Pay-per-use mengacu pada cost systemyang diterapkan dalam cloud computing ini, yaitu pembayaran berdasarkan intensitas penggunaan, bahkan beberapa aplikasi dalam cloud banyak yang tersedia secara cuma-cuma, misalnya Google Docs
(3) On demand berarti bahwa layanan-layanan dalam cloud tidak bersifat permanen dalam infrastruktur perangkat teknologi kita karena penggunaannya berdasarkan kebutuhan dan permintaan kita sebagai user
(4) Resiliency mengacu pada kemampuan cloud system untuk mengisolasi kegagalan atau error yang terjadi dalam server dan storage resources
(5)Multitenancy berarti satu provider cloud services dapat menyediakan layanan bagi beberap user dengan menggunakan infrastruktus yang sama sedangkan server maupun.
(6) Workload movement, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan resiliency dan pertimbangan biaya
Pengaplikasian Cloud Computing
1. software as a service
Pada pokoknya, software as a service berarti aplikasi tersedia bagi userdalam bentuk layanan berbasis subscribtion sesuai kebutuhan user (on-demand).Jadi, dengan pengaplikasian model ini, user tidak perlu lagi membeli lisensi dan melakukan instalasi untuk sebuah aplikasi, tetapi cukup membayar biaya sesuai pemakainnya saja.
2. Platform as a service (PaaS)
fokus Platform as a service (PaaS) mengacu pada application development.Sasaran model ini ialah para programmer dan application developer karena dalam model ini, provider menyediakan layanan yang berupa serangkaian perangkat lunak dan alat-alat pengembangan produk yang tersedia pada infrastruktur provider sehingga developer dapat menciptakan aplikasi pada platform provider melalui internet. Contoh PaaS ini antara lain, Google App Engine, Windows Live, dan Force.com.
3. Infrastructure as aService (IaaS)
Model aplikasi yang paling luas cakupannya yaitu Infrastructure as aService (IaaS) yang meliputi penyediaan layanan infrastruktur secara terintegrasi. Pada prinsip teknisnya, provider menyediakan virtual server dengan IP adress yang unik bagi user. User dapat menggunakan application program interface (API) milik si provider untuk memulai, menghentikan, mengakses dan mengkonfigurasi virtual server dan media storage-nya. Media storage di sini dapat bersifat fisik berupahardware maupun virtual (di dalam cloud) (Shridhar, 2009). Sasaran model layanan ini ialah di tingkatan korporasi karena adanya efisiensi biaya dalam penggunaan infrastruktur berbasis virtual server ini. Contoh IaaS antara lain, Google, IBM, dan Amazon EC2.

0 komentar:

Posting Komentar